Selamat Datang di Blog Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Institut Koperasi Indonesia (KSR PMI Unit IKOPIN)

Selasa, 26 Oktober 2010

Kedaruratan


Kedaruratan

Semua yang dialami korban yang tidak tergologn dalam kecelakaan dimasukan dalam kelompok kedaruratan medis. Seseorang yang mengalami kasus medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh yang terjadi misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga  terjadi suatu luka.
Dalam  penatalaksanaan Pertolongan Pertama kasus medis tidak banyak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal yang paling penting adalah mengenali kedaruratannya, terutama secara dini. Kesimpulan mengenai keadaan yang dihadapi hampir 80% diperoleh berdasarkan wawancara dengan penderita bila sadar, keluarganya atau saksi mata dan sumber informasi lainnya. Dalam penatalaksanaan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita secara teratur.

Gejala dan tanda pada kedaruratan medis.
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas. Perubahan yang tidak normal dari tanda vital penderita sudah mengarah pada kedaruratan medis.  Beberapa hal yang dapat diamati pada penderita yang mengarahkan kecurigaan kita pada adanya masalah medis adalah :

Gejala :
1.    Demam
2.    Nyeri
3.    Mual, muntah
4.    Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5.    Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6.    Sesak atau merasa sukar bernapas
7.    Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut

Tanda :
1.    Perubahan status mental (tidak sadar, bingung)
2.    Perubahan irama jantung : nadi  cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat.
3.    Perubahan pernapasan: irama dan kualitas warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah)
4.    Perubahan keadaan kulit : suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering, termasuk perubahan warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah)
5.    Manik mata : sangat lebar, atau sangat kecil
6.    Bau khas dari mulut atau hidung
7.    Aktivitas otot misalnya kejang atau kelumpuhan
8.    Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare
9.    Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.

Anggap semua keluhan penderita adalah benar. Bila penderita merasa tidak enak atau nyaman maka perlakukan sebagai kasus medis

Beberapa gangguan medis yang umum ditemukan adalah :

1. Pingsan (Syncope/collapse) :
Terjadi karena peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

Gejala dan tanda:  
1.    Perasaan limbung.
2.    Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
3.    Lemas, keluar keringat dingin.
4.    Menguap.
5.    Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
6.    Denyut nadi lambat.

Penatalaksanaan :
1.    Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2.    Longgarkan pakaian.
3.    Usahakan penderita menghirup udara segar.
4.    Periksa cedera lainnya.
5.    Beri selimut, agar badannya hangat.
6.    Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7.    Bila tidak cepat pulih, maka:
- periksa napas dan nadi.
- posisikan stabil.
- bawa ke fasilitas kesehatan

2. Paparan panas
Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya  ada 3 macam gangguan yang terjadi:

A. Kram panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan  melalui keringat.

Gejala dan Tanda:
1.    Kejang pada otot yang disertai nyeri
2.    Tungkai dan perut.
3.    Kelelahan.
4.    Mual
5.    Mungkin pingsan

Penatalaksanaan :
1.    Baringkan penderita di tempat teduh.
2.    Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam. JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK MENCARI GARAM.
3.    Rujuk ke fasilitas kesehatan.

B. Kelelahan Panas
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah.

Gejala dan tanda :
1.    Pernapasan cepat dan dangkal.
2.    Nadi lemah.
3.    Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir  pucat
4.    Pucat, keringat berlebihan.
5.    Lemah.
6.    Pusing, kadang tidak repon.

Penatalaksanaan :
1.    Baringkan penderita di tempat yang teduh.
2.    Kendorkan pakaian yang mengikat.
3.    Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 – 30 cm.
4.    Berikan oksigen bila ada.
5.    Beri minum bila penderita sadar.
6.    Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Sengatan Panas

Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak akan segera mati.

Gejala dan tanda:
1.    Pernapasan cepat dan dalam.
2.    Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3.    Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4.    Manik mata melebar.
5.    Kehilangan kesadaran.
6.    Kejang umum atau gemetar pada otot.

Penatalaksanaan :
1.    Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2.    Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
3.    Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi  air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.
4.    Rujuk ke fasilitas kesehatan.

3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu sampai beku untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu faktor angin dan kekurangan makanan.

Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
1. Menggigil.
2. Terasa melayang.
3. Pernapasan cepat, nadi lambat.
4. Gangguan penglihatan.
5. Reaksi mata lambat.
6. Gemetar.

Hipotermia berat :
1. Pernapasan sangat lambat.
2. Denyut nadi sangat lambat.
3. Tidak ada respon.
4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
5. Alat gerak kaku.
6. Tidak menggigil.
     
Penanganan hipotermia:
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1.    Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2.    Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3.    Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4.    Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar  tetap kering.
5.    Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara  pelan pelan.
6.    Pantau tanda vital secara berkala.
7.    Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar