Selamat Datang di Blog Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Institut Koperasi Indonesia (KSR PMI Unit IKOPIN)

Selasa, 26 Oktober 2010

Keracunan


Keracunan

Pengertian:           
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering digolongkan sebagai racun namun sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh dalam bila masuk ke dalam tubuh. Penatalaksanaan penderita pada kasus ini biasanya disamakan dengan keracunan.
    
Cara terjadinya Keracunan pada manusia:

A. Sengaja bunuh diri
Dengan minum obat-obatan/cairan kimia dalam jumlah yang berlebihan misalnya minum racun serangga, obat tidur berlebihan.  Sering berakhir dengan kematian, kecuali penemuan kasus keracunan tersebut cepat dan langsung mendapat pertolongan.
B. Keracunan tidak disengaja
Misalnya:
a.    Makan makanan/minuman yang telah tercemar oleh kuman/ zat kimia tertentu.
b.    Salah minum yang biasanya terjadi pada anak-anak/orang tua yang sudah pikun misalnya obat kutu anjing disangka susu dan sebagainya.
c.    Makan singkong yang mengandung kadar sianida tinggi. 
d.    Udara yang tercemar gas beracun.

Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia

1. Melalui mulut/alat pencernaan.
a.    Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah besar atau diminum dengan bahan lain sehingga terjadi reaksi keracunan
b.    Makanan yang mengandung racun misalnya: singkong, jengkol, tempe bongkrek, oncom, makanan kaleng yang kadaluarsa.
c.    Baygon, minyak tanah, zat pembunuh serangga lainnya.
d.    Makanan atau minuman yang mengandung alkohol (bir, minuman keras)
a.    Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan petunjuk mengenai sebab keracunannya, misalnya botol obat, pembungkus, sisa makanan, sisa muntahan.

2. Melalui pernapasan.
a.    Menghirup gas beracun/udara beracun (mis. gas mobil dalam kendaraan yang  tertutup).
b.    Kebocoran gas industri.

3. Melalui kulit atau absorbsi (kontak)
Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan dapat    meresap ke dalam kulit tersebut.
Keracunan ini dapat juga terjadi akibat tersentuh binatang yang memiliki racun  pada kulit atau bagian tubuh lainnya.

4. Melalui suntikan atau gigitan
a. Gigitan / sengatan binatang berbisa (ular, kalajengking, dll.).
b. Gigitan binatang laut (ubur-abur, anemon, ketimun laut, gurita, tiram dll).
c. Obat suntik



Gejala dan tanda keracunan secara umum

Gejala dan tanda keracunan yang khas biasanya sesuai dengan jalur masuk racun  ke  dalam tubuh. Bila masuk melalui saluran pencernaan, maka gangguan utama akan terjadi pada saluran pencernaan. Bila masuk melalui jalan napas maka yang terganggu adalah pernapasannya dan bila melalui kulit akan terjadi reaksi setempat lebih dahulu. Gejala lanjutan yang terjadi biasanya sesuai dengan sifat zat racun  tersebut terhadap tubuh.

Gejala dan tanda keracunan umum :
a.    Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
b.    Penurunan respon
c.    Gangguan pernapasan
d.    Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
e.    Mual, muntah, diare
f.     Lemas, lumpuh, kesemutan
g.    Pucat atau sianosis
h.    Kejang-kejang
i.     Gangguan pada kulit
j.     Bekas suntikan, gigitan, tusukan
k.    Syok
l.     Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.

Penatalaksanaan keracunan secara umum :
1.    Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan binatang.
2.    Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas beracun.
3.    Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan.
4.    Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
5.    Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan beracun bila ada
6.    Bila racun masuk melalui saluran cerna, uapayakan mengencerkan racun .
7.    Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah.
8.    Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air.
9.    Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi.
10. Penatalaksanaan syok bila terjadi
11. Pantaulah tanda vital secara berkala.
12. Bawa ke fasilitas kesehatan

1 komentar: